23 June, 2009

;

Waktu

jam matahari Matahari adalah penunjuk waktu pertama bagi manusia. Dahulu sekali orang memperkirakan waktu dengan cara memperhatikan posisi Matahari di Langit. Kemudian manusia memperhatikan bahwa bayangan mereka berubah-ubah panjangnya dan terus bergerak sepanjang hari.
Mereka menemukan bahwa dapat menentukan waktu secara lebih akurat dengan memperhatikan bayangan-bayangan mereka ketimbang dengan cara melihat posisi Matahari secara langsung. dari pengalaman tersebut kemudian manusia membuat jam matahari pertamanya. Pada awalnya, mungkin,manusia hanya menancapkan sebuah tongkat ke tanah, dan menempatkan beberapa batu di sekitar tongkat tersebut untuk menandai letak-letak dari bayangan-bayangan yang muncul. Jam-jam matahari ini telah digunakan selama berabad-abad dan masih tetap digunakan sampai sekarang.



;

Jam Matahari

Manusia selalu mengelola kehidupannya sejalan berputarnya waktu. Para pemburu zaman harus berburu selama hari masih siang. ketika pola pertanian mulai dikembangkan, maka hal yang penting bagi para petani untuk mengetahui musim apa yang sedang mereka alami agar tanaman yang biasa mereka panen dapat ditanam pada waktu yang tepat.
Dahulu sekali, manusia menyadari bahwa pergerakan Matahari memungkinkan mereka untuk mengetahui peredaran waktu setiap harinya.
Mereka juga menyadari bahwa Bulan mengitari Bumi secara teratur dan kenyataan ini dapat digunakan untuk menentukan secara kasar satuan waktu untuk satu bulan. kehidupan modern seperti sekarang ini tak akan terlepas dari masalah waktu,sehingga kita sebagai bagian dari kehidupan itu sendiri memerlukan penunjuk waktu yang bener-benar akurat dalam mengukur setiap detik dalam perputaran roda waktu.


17 June, 2009

;

Etnis Malagasi Keturunan Bugis ?


ANTANANARIVO, Walaupun negara kecil, posisi geo-politik Madagaskar cukup vital di mata dunia internasional. Letaknya yang berada di lintasan perniagaan laut dunia, memang sangat strategis. Sejak abad 10, para pengembara Arab sudah merambah kawasan itu. Bahkan kisah "Sinbad The Sailor" yang terkenal sebagai bagian kisah "Seribu Satu Malam", diperkirakan berlatar-belakang pulau Madagaskar.

Para antropolog memperkirakan, etnis Malagasi, penduduk asli dan mayoritas di Madagaskar, memiliki hubungan keturunan dengan suku bangsa dari suatu tempat di Indonesia. Kemungkinan suku Bugis atau Bajo, yang sejak dulu piawai mengarungi lautan dan melakukan perdagangan antarbenua.

Namun jejak genetikanya belum tertelusuri secara meyakinkan, karena cepatnya arus migrasi dan perbauran penduduk di pulau tersebut. Para imigran itu membentuk kelompok dan kelas masyarakat baru di Madagaskar, yang mendapat kemerdekaan dari Prancis tahun1960.


Devisa utama Madagaskar bersumber dari pertanian. Terutama padi, singkong, vanili, cengkeh, dll. Hasil tambang grafit merupakan terbesar di dunia. Pada tahun1980, ditemukan sumber minyak bumi dan mineral lain berupa bauksit, emas, dan batu mulia. Belum dieksploitasi besar-besaran, namun sudah menjadi incaran para investor.

Mungkinkah pertarungan ambisi dua tokoh Madagaskar – Presiden Marc Ravalomanana, dengan Wali Kota Antananarivo, Andry Rajoelina – didasari oleh kemungkinan-kemungkinan pemanfaatan harta terpendam itu? Dan para pemilik modal, calon investor ikut bermain di dalamnya? Sebab, mustahil Wali Kota Rajoeli mampu menjadi oposisi yang tiba-tiba sanggup mengerahkan massa untuk mengguncang Madagaskar, jika tidak ada yang mendorong secara finansial? Juga mustahil Presiden Ravalomanana mampu menggalang pertahanan serta memanfaatkan media jika tidak memiliki dana berlimpah?

Madagaskar, sebagaimana negara-negara Afrika lain yang kerap dilanda kemelut pemerintahan, sedang menunggu ujung penyelesaian. Negara "cengkeh" dan punya "hubungan darah" dengan Indonesia itu, sedang mencari penyelamatan nasib dari ujung tanduk. (Usro/A-147)***
 

1001 Ilmu Copyright © 2009 Classicstudio